
BANYUMAS UPDATE.COM – Goa Papat merupakan salah satu goa yang berada di wilayah dusun Bengang, desa Kalitengah, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara. Goa ini agak terpencil, di tengah ladang atas bukit.
Awalnya sekitar tahun 1985 goa ini mendapat sebutan ‘Lawe’ selanjutnya ada yang menyebut ‘Lawa’ hingga kini mendapat sebutan goa Papat. Tidak ada yang tahu pasti dengan nama tersebut tapi mungkin saja karena pintu mulut goa tersebut berbentuk segi empat atau papat.
Menilik ke belakang sekitar tahun 80-an kehidupan masih susah, listrik belum ada, televisi dan kendaraan masih jarang yang memiliki, jangankan kendaraan roda dua, sepeda kumbang pun yang memiliki bisa dihitung dengan jari, uang pun masih senilai seketip, seperak, rong perak, begitupum mainan sehari-hari juga masih tradisional seperti main kelereng, unthit, baren, gobak sodor, glong-glongan, egrangan dan sejenisnya.
Apabila ingin menikmati suasana yang berbeda alias plesir, cukup jalan-jalan menikmati susana alam pedesaan di sekitar tempat tinggal seperti ke goa Lawe yang berada di atas bukit dengan bebatuan besar di sekelilingnya. Untuk mencapai kesana harus menyusuri sungai kecil yang airnya surut. Masih ingat, saat itu masuk ke dalam goa harus merunduk sampai ke dalam. Siapapun pengunjung saat itu dari yang masih anak-anak hingga orang dewasa memasuki goa tanpa rasa takut. Tapi itu dulu …
Puluhan tahun berlalu. Bagaimana kondisinya saat ini ? Hari Ahad (16/10/22), saya mencoba napak tilas dengan beberapa saudara dan remaja dusun setempat menuju ke goa papat. Pertama, saya menuju kampung Gunungtugel kemudian menyusuri sungai Batur yang penuh pasir, melewati jalan setapak yang menanjak.
Selama perjalanan disuguhi pesona alam yang masih alami, sepertinya jarang di lewati warga. Bisa dilihat dari tumbuhnya semak belukar yang sangat rimbun dan tinggi. Jalan setapak berbatu pun terlindung semak dengan medan yang cukup sulit. Seperti berpetualang lho.
Sampai di atas disuguhi oleh pemandangan yang mengingatkan masa lalu, saat pertama kali mengunjungi tempat ini puluhan tahun lalu. Batu dan dinding batu yang besar-besar seperti batu karang. Pepohonan dan tanaman banyak tumbuh liar. Tanaman lumbu so dengan daun yang lebar-lebar hidup bebas.
Selanjutnya menuruni jalan di bawah rimbunan bambu, menyusuri sungai sebentar, akhirnya sampai juga di depan atas goa. Suasana di sekitar sangat sepi karena jauh dari pemukiman dan berada di tengah ladang atau atas bukit. Sepertinya apabila tempat ini dikelola dengan baik, bisa menjadi salah satu tujuan wisata lokal di kabupaten Banjarnegara. Namun bisa saja pemerintah setempat sudah memikirkan tapi mungkin berkaitan dengan dana.

Dengan membawa sedikit bekal selama perjalanan bisa menikmatinya di atas goa yang bertumpukan batu. Perjalanan yang cukup melelahkan ini tergantikan dengan menikmati pesona alam yang cukup indah di sekelilingnya dari atas bukit.
Apabila Anda ingin jalan-jalan kesana bisa melewati beberapa jalan alternatif di bawah ini: Dari arah Bengang a). Menuju kampung Gunungtugel, menyusuri jalan di tengah ladang menuju goa papat. Jalan lebih mudah. Dari arah Gunungtugel a. Menyusuri sungai Batur, lalu melewati jalan setapak yang menanjak selanjutnya jalanan dengan semak yang rimbun, berbatu yang cukup sulit.
Selamat datang dan nikmati pesona alamnya yang indah di obyek-obyek wisata di Kabupaten Banjarnegara.***
Siti Bariroh